Rasa syukur yang
dalam kami sampaikankehadiranTuhan Yang MahaPemurah, karenaberkatkemurahanNyamakalahinidapat kami
selesaikansesuai yang diharapkan.ShalawatsertasalamsemogaselalutercurahkankepadabagindakitaNabiBesar
Muhammad SAW,
kapadakeluarganyaparasahabatnyahinggakitaselakuumatnyasampaiakhirzaman.
Selanjutnyamakalahinidiberijudul “Karakteristik Bahan Ajar Dalam Standar Proses Pendidikan“yang
merupakansalahsatutugas yang diberikanolehDosenStrategi PembelajaranpadaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasMathla’ulAnwar
BantenTahunAkademik 2013
Dalampenyusunanmakalahinitidakterlepasdaribantuandanbimbinganberbagaipihak,
untukitupadakesempatanini kami inginmengucap rasa terimakasihkepada :
1.
Bapak H. Aceng Saepudin, S.Agselakudosenmatakuliah Strategi Pembelajaran padaFakultasKeguruan Dan IlmuPendidikan UNMA Banten
2.
Teman–temanmahasiswaseperjuangankhususnyaFakultas
FKIP UNMA BantenTahunAkademik 2013
Dalam prosespendalamanmateriini, tentunya kami mendapatkanbimbingan, arahan,
koreksidan saran.
Kami
menyadaribahwadalampenyusunanmakalahinimasihsangatjauhdarikesempurnaan, untukitu
saran dankritik yang bersifatkonstruktifsangat kami
harapkangunaperbaikanpenulisanmakalah di masa yang akandatang.
Semogamakalahinidapatbergunabagikitasemua.
Cikaliung, 24April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A.
LatarBelakangMasalah............................................................................................ 1
B.
RumusanMasalah..................................................................................................... 2
C.
TujuanPembahasan.................................................................................................. 2
D.
SistematikaPenulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 4
A. Karakteristik Bahan Ajar Dalam Standar
Proses Pendidikan ................................ 4
B. Pemanfaatan Sumber Belajar yang
didesain dalam Pembelajaran ......................... 7
C. Pemanfaatan Sumber Belajar yang Non
Desain dalam Pembelajaran..................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 9
A.
Simpulan.................................................................................................................. 9
B.
Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sejak pertengahan decade 1970-an
terdapat perkembangan yang pesat di bidang dan konsep teknologi pendidikan dan
teknologi instruksional (pembelajaran) dalam dunia pendidikan dan pembelajaran,
tidak saja di Amerika Serikat tetapi juga di negara-negara lain seperti Canada,
Australia, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, dan tentunya juga di
Indonesia. Konsep teknologi pendidikan menekankan kepada individu yang belajar
melalui pemanfaatan dan penggunaan berbagai jenis sumber belajar.
Hal ini tentunya merupakan suatu
pandangan yang baru atau yang bersifat inovatif, karena pandangan masyarakat
pada umumnya mengenai pendidikan adalah bersifat konvensional yaitu mengkaitkan
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang terjadi atau berlangsung di
dalam kelas, di mana sejumlah murid atau peserta belajar secara bersama-sama
memperoleh pelajaran dari seorang guru atau instruktur. Guru atau intruktur
tersebut berperan terutama sebagai satu-satunya sumber belajar yang paling
dominan dalam proses pembelajaran tersebut. Hal ini seringkali berakibat
menjadinya proses pemberian pelajaran oleh guru atau instruktur bersifat
verbalistis, karena guru sangat dominan menggunakan lambang verbal dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang umumnya dilakukan melalui penggunaan
metode ceramah. Begitu dominannya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah tersebut sehingga menyebabkan guru kurang
mempunyai waktu untuk memberikan bimbingan dan bantuan dalam rangka memberikan
kemudahan bagi murid-murid dalam kegiatan belajar mereka.
Di samping makin meluasnya
penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan,
peran dan sumbangan teknologi pendidikan lainnya yang paling monumental dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah dilaksanakannya sistem pendidikan
terbuka (open learning) atau pendidikan/belajar jarak jauh (distance
education).sebagai jaringan pembelajaran yang bersifat inovatif dalam
sistem pendidikan.
- Rumusan masalah
Rumusan
masalah yang ada pada penulisan makalah ini adalah:
1. Apa Karakteristik Bahan Ajar Dalam Standar Proses
Pendidikan ?
2. Bagaimana Pemanfaatan Sumber Belajar yang didesain
dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana Pemanfaatan Sumber Belajar yang non
desain dalam pembelajaran ?
C. Tujuan
Penulisan
Dari rumusan
masalah tersebut, di dapat tujuan penulisan berupa?
1. Untuk mengetahui Karakteristik Bahan Ajar Dalam
Standar Proses Pendidikan
2. Untuk mengetahui Pemanfaatan Sumber Belajar yang
didesain dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui Pemanfaatan Sumber Belajar yang
non desain dalam pembelajaran
D.
Sistematika
Penulisan
Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut :
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan
D. Sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Bahan Ajar Dalam Standar Proses Pembelajaran
B.
Pemanfaatan
Sumber Belajar yang didesain Dalam Pembelajaran
C.
Pemanfaatan
Sumber Belajar yang didesain Dalam Pembelajaran
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Bahan Ajar Dalam Standar Proses Pendidikan
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus
dikembangkan adalah standar proses.
Standar proses Pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar
proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada
jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Suatu bahan pembelajaran yang baik
memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri yang melekat pada bahan ajar yang disajikan
(disusun) merupakan ciri khas yang membedakan antara bahan pembelajaran yang
baik dengan bahan pembelajaran yang tidak baik.
Bahan
pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan penyajian sebagai
berikut:
a. Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1)
Sesuai dengan visi dan misi sekolah
Visi merupakan wawasan jauh ke depan
yang menunjukkan arah bagi pencapaian tujuan. Sedangkan misi merupakan gambaran
tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini
sekolah/madrasah. Visi dan misi sekolah dalam pencapaiannya diwujudkan melalui
proses pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran dibanguna diantaranya karena
adanya bahan pembelajaran. Oleh karena itu bahan pembelajaran yang disusun
harus sesuai dengan visi, misi, karena bahan pembelajaran itu sendiri merupakan
sarana materi yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya mencapai visi dan misi
sekolah.
2)
Sesuai dengan kurikulum
Kurikulum yang dimaksud adalah
seperangkat program yang harus ditempuh siswa dalam penyelesaian pendidikannya.
Paling tidak, secara sempit kurikulum meliputi aspek tujuan/kompetensi,
indikator hasil materi, metoda dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar, dalam hal ini merupakan pengembangan materi pembelajaran hendaknya
senantiasa sesuai dengan tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.
3)
Menganut azas ilmiah
Ilmiah yang dimaksud adalah bahan ajar
tersebt disusun dan disajikan secara sistematis (terurai dengan baik)
metodologis (sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan).
4) Sesuai dengan kebutuhan siswa
4) Sesuai dengan kebutuhan siswa
Bahan ajar merupakan hal yang harus
dicerna dan dikuasai siswa. Dengan demikian bahan ajar disusun semata-mata
untuk kepentingan siswa. Oleh karena itu, maka bahan ajar yang disusun
hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa, yaitu sesuai dengan tingkat berpikir,
minat, latar sosial budaya dimana siswa itu berada.
b.
Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi:
1)
Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
Bahan pembelajaran yang disusun
hendaknya memiliki derajat keterbacaan yang tinggi, dalam arti bahasa yang
disajikan menggunakan struktur kalimat dan kosa kata yang baik, bentuk kalimat
sesuai tata bahasa, dan isi pesan yang disampaikan melalui huruf, gambar, photo
dan ilustrasi lainnya memiliki kebermaknaan yang tinggi.
2)
Penyajian format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik
Format dan fisik bahan pembelajaran juga
harus diperhatikan. Format dan fisik buku ini berkaitan dengan tata letak
(layout), penggunaan model dan ukuran huruf, warna, gambar komposisi, kualitas
dan ukuran kertas, penjilidan, dsb. Format dan fisik bahan ajar sebenarnya
merupakan tanggung jawab penerbit (bila bahan ajar tersebut diterbitkan),
tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan bagaimana format dan fisik bahan ajar
yang diinginkan.
Istilah belajar sudah sangat akrab dengan kehidupan
kita. Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal
batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang
dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah
perilakunya yang relatif permanen pada dirinya sendiri. Tentu saja, perubahan
yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif.
Dalam pasal 1 no 20 Undang-Undang Republik Indonesia
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa “pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar”. Dari apa yang terdapat dalam Undang-Undang RI
tentang Sisdiknas tersebut jelaslah bahwa sumber belajar, di samping pendidik,
mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini disebabkan
karena proses pembelajaran hanya akan berlangsung apabila terdapat interaksi
antara peserta didik dengan sumber belajar dan pendidik. Dengan kata lain
tanpa sumber belajar maka pembelajaran tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan
optimal, karena tidaklah mencukupi untuk mewujudkan pembelajaran bila interaksi
yang terjadi hanya antara peserta didik dengan pendidik saja. Yang sangat
diperlukan dari pendidik terutama adalah perannya dalam memberikan motivasi,
arahan, bimbingan, konseling, dan kemudahan (fasilitasi) bagi berlangsungnya
proses belajar dan pembelajaran yang dialami oleh peserta didik dalam
keseluruhan proses belajarnya. Sedang sumber belajar berperan dalam menyediakan
berbagai informasi dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan berbagai
kompetensi yang diinginkan pada bidang studi atau mata pelajaran yang
dipelajarinya. Oleh karena itu sumber belajar yang beraneka ragaam, di
antaranya berupa bahan (media) pembelajaran memberikan sumbangan yang positif
dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran.
B. Pemanfaatan
Sumber Belajar yang Didesain dalam Pembelajaran
Sumber belajar yang dirancang (learning resources
by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau
dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal.
Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber
belajar yang secara khusus di kembangkan sebagai “komponan sistem
instruksional” yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang
bersifat formal ataupun non formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian
sumber belajar jenis ini harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si
belajar/siswa agar hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.
Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu
sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran
namun dapat di temukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar.
Dari beberapa definisi dan penjelasan tentang teknologi instruksional dapat
diambil beberapa kesimpulan; bahwa teknologi instruksional menghasilkan sumber
belajar yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengajaran. Terdapat
fungsi-fungsi tertentu, misalnya pengembangan instruksional, produksi media,
pengelolaan sumber belajar, penilaian program, dan sebagainya yang harus
dijalankan oleh tenaga-tenaga tertentu dalam bidang teknologi instruksional
Sumber belajar yang didesain
untuk keperluan belajar telah banyak dikenal orang. Namun demikan tidak semua
sumber yang didesain untuk keperluan pendidikan. AECT dalam Miarso (1986: 88) disebutkan bahwa ada kesangsian apakah fasilitas yang ada dalam
masyarakat, misalnya museum semuanya itu didesain khusus terutama untuk
pembelajaran peserta didik sekolah dalam bidang yang sesuai dengan kurikulum.
Kenyataan bahwa sumber-sumber ini dimanfaatkan untuk membantu belajar manusia,
membuat semuanya itu menjadi sumber belajar.
C. Pemanfaatan
Sumber Belajar yang Non desain dalam Pembelajaran
Sumber
belajar yang non desain yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk
keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pusat sumber belajar adalah tempat atau wadah dimana
media dan material pembelajaran dibuat, digunakan dan dievaluasi. Pusat sumber
belajar merupakan sumber belajar yang dirancang secara sistematis dan
diorganisir untuk mencapai tujuan atau kompetensi belajar.
Riwayat perkembangan sumber belajar di mulai dari Pada
zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam lingkungan keluarga
atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap belum ada atau masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk
benda yang digunakan sebagai sumber belajar antara lain adalah : batu-batu,
debu, daun-daunan, kulit pohon, kulit binatang dan kulit karang. Isi pesan itu
sendiri ada yang disajikan dengan isyarat verbal dan ada yang menggunakan
tulisan. lahirnya guru sebagai sumber
belajar utama. Proses belajar tidak lagi
ditangani oleh anggota keluarga, tetapi sudah diserahkan kepada guru. sumber belajar dalam bentuk cetak seperti buku, komik, majalah, koran, panplet. Sumber Belajar yang Berasal dari Teknologi Komunikasi. Teknologi dalam pendidikan populer dengan istilah audio visual, yakni
pemanfaatan bahan-bahan audio visual dan berbentuk kombinasi lainnya dalam
sistem pendidikan. Sumber belajar yang didesain
dan dimanfaatkan untuk didesain khusus terutama untuk
pembelajaran peserta didik sekolah dalam bidang yang sesuai dengan kurikulum.
B. SARAN
Demikian
makalah ini dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran yang diampu oleh Bapak H.
Asep Saepudin, S.Ag, M.M yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Kami sadar bahwa makalah ini merupakan proses
dalam menempuh pembelajaran, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan pemakalah semoga makalah
ini dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Association for Educational Comunication Technology
(AECT), Definisi Teknologi Pendidikan (Penerjemah Yusufhadi Miarso),
Jakarta: C.V. Rajawali (Buku asli diterbitkan tahun 1977), 1986.
Heinich, R., M. Molenda, J.D. Russell, dan S.E
Smaldino, Instructional Media and Technologies for Learning. Englewood
Cliffs, New Jersey: Merril-an imprint of Prentice Hall, 1996
Kemp, Jerold E., Planning & Producing Audio
Visual Materials, New York : Thomas Y. Crowell, 1975
Percival, Fred & Henry Ellington, A Handbook of
Educational Technology, Kogan Page Ltd, 120 Pentonville Road, London.,
1980.
Plomp, Tjeerd dan Donald P.Ely (Editor), International
Encyclopedia of Educational Technology, Second Edition, Cambridge,UK:
Cambridge University Press, 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar